Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 22:07:36【Tempat Makan】380 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(6)
Artikel Terkait
- Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo
- Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG
- Dua tahun perang Gaza dalam statistik
- Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi

Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen

Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun

Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM

Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat

Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025

Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh